Bagi seseorang yang mengaku sebagai penggemar buku, seharusnya selalu update tentang buku-buku bagus (dalam hal ini novel) yang patut menjadi referensi menu bacaan di rumah. Tapi ternyata hal ini belum berlaku untuk saya.
Sebenarnya saya mengetahui adanya sebuah buku berjudul Negeri 5 Menara dari iklan di sebuah stasiun televisi swasta yang akan menayangkan kisah tersebut _dalam bentuk film_ sebagai suguhan hiburan akhir tahun. Waw.. ada beberapa point menggelitik disini. Pertama, saya baru "tersadar", bahwa sejak lama judul tersebut tidaklah asing bagi saya. Sepertinya sudah banyak rekan-rekan yang heboh dengan hal tersebut. Kedua, saya baru "tersadar" bahwa judul tersebut sudah dijadikan sebuah film, bahkan kini akan tayang di televisi. Ketiga, saya baru mempunyai keinginan untuk membaca novel ini.
Baiklah, tanpa ragu saya mencoba menjelajahi dunia maya untuk mencari informasi tentang karya Negeri 5 Menara ini. Baik itu gambar, biografi penulis, bahkan mencari link download novel gratisnya. *eh ?
hehehe..
Rabu, 23 Januari 2013
Senin, 21 Januari 2013
Ikhlas
"Aku ikhlas yaa Alloh..."
Sejatinya kalimat ini benar, tapi bukan sekedar UCAPAN kan.
Ikhlas bukanlah kata pelengkap sebagai salah satu ekspresi "pasrah". Tapi diikuti dengan perbuatan lainnya.
Seperti kata "insyaAlloh" yang bergeser makna untuk alasan menjawab, "tidak".
Seperti pesan dari sebuah film "KIAMAT SUDAH DEKAT", tugas mencari ilmu "IKHLAS". Ikhlas bukan teori yang harus dihafalkan. Ikhlas dicerminkan dengan perbuatan.
Ikhlas, Ridho, Rela untuk melepas sesuatu, jika itu perkaranya.
Ikhlas, Ridho, Rela untuk menjalani sesuatu, jika itu perintahnya.
Ikhlas dengan sesungguhnya, tanpa ada kata TAPI.
Tanpa ada ganjalan lagi di HATI.
Ikhlas, dimiliki HATI yang BERIMAN.
Sejatinya kalimat ini benar, tapi bukan sekedar UCAPAN kan.
Ikhlas bukanlah kata pelengkap sebagai salah satu ekspresi "pasrah". Tapi diikuti dengan perbuatan lainnya.
Seperti kata "insyaAlloh" yang bergeser makna untuk alasan menjawab, "tidak".
Seperti pesan dari sebuah film "KIAMAT SUDAH DEKAT", tugas mencari ilmu "IKHLAS". Ikhlas bukan teori yang harus dihafalkan. Ikhlas dicerminkan dengan perbuatan.
Ikhlas, Ridho, Rela untuk melepas sesuatu, jika itu perkaranya.
Ikhlas, Ridho, Rela untuk menjalani sesuatu, jika itu perintahnya.
Ikhlas dengan sesungguhnya, tanpa ada kata TAPI.
Tanpa ada ganjalan lagi di HATI.
Ikhlas, dimiliki HATI yang BERIMAN.
Langganan:
Postingan (Atom)