Sesuatu yang belum ada namanya

21 hari lalu, selesai sudah tugasku.
Melepaskan pena yang selama ini aku genggam erat.
Pena yang menggoreskan tinta dalam rangkain cerita dalam kehidupan 1 tahun,
di ruangan kecil yang disebut Graha.


Teringat ketika pena ini ku genggam, ada rasa enggan didalamnya.
Namun dengan kekuatan kata itu, ku mengambil pena ini..
Walau masih tak ada komitmen untuk menyelesaikannya hingga akhir.
Sangat berat.. bertemu dengan orang-orang baru yang kuanggap sangat berkompeten dan lebih pantas berada disini.
Namun aq tau, Kau mnguatkan ku.




_Tentang kamu_

Hidup mu, saatnya berjuang

"Setiap amanah yang diemban kepada antum, sejatinya bukan karena dipercayakan oleh qiyadah antum.

Tapi adanya antum dalam amanah itu adalah bukti kecintaan dan kepercayaan Allah kepada antum,

sehingga ia memilih antum untuk mengembannya.

Kecewa, putus asa, menyalahkan orang lain bahkan lari dari jamaah merupakan hal yang sangat merugi bagi kita.

Karena perlu disadari, jamaah tidaklah membutuhkan kita, tapi kita-lah yang membutuhkan jama'ah."

 

Tanpa kata

Tanpa ada kata yang terucap

Padahal aku melihat mu, dan kau juga sedang mengamati ku

Hanya bisa menerka, apa yang akan dilakukannya

Terasa asing.. sungguh aneh

Dulu warna itu biru.. Hmm cenderung "pink" sepertinya ^^

Begitu romantisnya kami, bagai Nobita-Doraemon..

Mengapa bukan Romeo dan Juliet ???

Ya karena kami pasangan saudara, bukan sepasang kekasih khas anak muda zaman sekarang

Di tengah lamunan ku, dan pikiran yang berkecamuk

Tak ku sangka ia mendekat, menjabat, tanpa kata

Terasa asing.. sungguh aneh

Tak mengerti kah kau ?

Ingin sekali ku memeluk mu saudara ku..

Sangat ingin..

Namun ego yang mampu mematri gerakan ku.

Bisakah ku mengucapkan apa yang tidak ingin aku ucapkan ???

_MAAF_

Rindu ku..

Rindu ku.. pada sebuah masa,
Masa-masa.. yang ketika itu, aku masih dapat melihatmu
Masa-masa.. yang saat itu, aku masih dapat merasakan adanya kehadiran mu

Rindu ku.. pada sebuah makna,
Makna kata yang sering dan telah terpatri dalam hati..
Namun kini tak dapat ku mengerti.
Ambigu...

Sejenak..
Mencoba menerawang.. menguak kembali gambaran masa silam,
Tapi hanya menemukan potongan-potongannya..
Tak dapat ku menikmatinya, lagi..

Ketika suasana sepi itu hadir..
Teringat akan kerinduan sebuah keramaian,
Ketika suasana hampa itu menyakiti kalbu..
Teringat akan kerinduan sebuah udara yang meredam perasaan tak nyaman itu.

__**__

Apakah benar, kerinduan itu ada ?

Mencoba mengingat apa yang pernah terjadi..

Persahabatan, persaudaraan, tak hanya terjalin antara 2 individu.

Apa makna persahabatan yang dimaksud ?

Apakah hanya dlm rasa suka?

Tidak, tapi juga dlm kesedihan yang melanda diantaranya..

Hmm... klise..

Bgitu susah mngaplikasikn teori ini..

(bersambung...)