Bermalam-malam ku hamparkan sajadah
Berlama-lama ku tunaikan shalat sunnah
Untaian cerita dengan tangan menengadah
Berharap kepayahan ku terselesaikan sudah,
Tuhan ku, aku ingin mengadu pada Mu.
Satu...
Dua...
Tiga...
...
Lima Belas...
Tolong aku..
Deraian tangis mengalir membawa haru pintaku
Hitungan menit menjadi bumerang yang makin merusuhkan hati
Hitungan jam menciptakan kabut-kabut hitam yang menggelapkan
Hitungan hari semakin membuat ku tak bisa jernih
Hitungan minggu membuatku berada di puncak kerendahan manusia.
Tak sabar.
Kembali ku gelar sajadah hijau ke dinginnya malam
Kali ini aku ingin berteriak kepada Tuhan
Aku ingin PROTES !!!
Allohu Robbi...
Aku mohon petunjukMu, aku tidak main-main
Aku butuh balasan secepatnya, jawaban Mu..
Bagaimana caranya agar aku mampu menerima itu semua dalam waktu singkat ?
Dapatkah kecanggihan teknologi buatan manusia mampu menembus-Mu ?
Harus berapa banyak SMS yang aku kirimkan pada Mu ?
Haruskah aku menelpon Mu ?
Atau aku harus menggeliat ke dunia maya ?
Kemana dan bagaimana.. aku butuh jawaban yang instan.
Lelah ku bayangkan hal yang tak mungkin terjadi
Di luar kuasa daya pikir ku
Hantaman terasa telak mengenai otak ku
Aku sadar, salah.
Terlupa akan ikhlasnya diri atas ujian-ujianNya
Terkikis rasa syukur oleh kesedihan mendalam
Tertambatnya ketidaksabaran untuk dapat segera bebas
Berupaya menghindari, bukan menghadapi
Padahal, mungkin "SMS" ku kepada mu belumlah cukup
Mungkin sekali lagi Kau akan membalasnya
Namun diri ini terlanjur menyerah
Padahal, mungkin "telpon" ku kepada mu belumlah lengkap
Mungkin Kau hanya menunggu ucapan rasa syukur ku diantara segudang kegelisahan ku.
padahal, mungkin Kau hanya meminta ku untuk "searching" ke hal lain
Hal yang akan menambah keimanan ku kepada-Mu
Mencari pintu keridhoan-Mu
Dan pada akhirnya Kau tak akan melepaskan aku
Karena seharusnya aku tau..
Kau tak akan memberikan ujian yang berat melebihi kemampuan ku
Kau juga pasti akan memberi jawaban sebagai pertolongan Mu kepada ku
Ampuni aku...
Ampuni aku..
Ampuni aku..